Umumnya kita melihat, antara pohon, daun, bunga, buah atau manfaat utama tanaman, apapun, selaras dan sesuai mengikuti karakter umum pohon tersebut.
Sebagai contoh, untuk jenis ubi, misalnya ubi jalar. Antara ubinya walau tidak terlihat, karena dalam tanah, dengan pohon, daun dan bunga relevan. Ubi yang kekuning-kuningan, daun, tangkai, pohon, ubinya pun berwarna sama. Begitu juga yang berwarna lain. Jadi selaras, senada.
Tetapi, apabila kita mencoba mengamati tanaman ubi jenis ketela pohon, yang sudah terbukti tanaman Ganyong dan Singkong, ternyata amat berbeda. Ia tidak mengikuti hukum keselarasan. Seolah melawan hukum sejarah.
Ketidaksesuaian ini, menurut saya sesuatu yang spesial, unik, aneh dan ironis. Ubian tersebut, ternyata hidup secara ironi. Ironi, keanehan dari ketidak-konsistenan antara yang nampak, dan yang terpendam. Terutama pada warna kulit dalam ubinya dengan karakter umum tanaman tersebut. Ganyong, begitu juga Singkong karakter merah, warna ubinya putih. Sebaliknya, yang berkarakter putih (kehijau-hijauan), ubinya merah. Inilah salah satu keanehannya.
Saya menduga, untuk jenis ubian lainnya, yang memiliki karakter tersebut berjenis ubi kayu, ketela pohon, sepertinya akan mengalami hal yang sama. Ia hidup secara ironi. Ironi ini merupakan rahasia Tuhan, sebagai Sang Pencipta.
Anehnya lagi, tumbuhan yang pohonnya tegak yang berkarakter seperti ini, kalau dalam kasus tanaman lain, justru termasuk pohon konsisten, tidak berlaku, atau penyimpangan untuk ubi ini. Sebab kalau dibandingkan, untuk ubian berkarakter tanaman rambatan, tidak berlaku. Rupanya, tegak pohon, tidak menggambarkan karakter ubinya, yang tersembunyi di dalam tanah, yang sama tegak konsisten.
Begitulah pelajaran dalam kehidupan. Bahwa apa yang nampak dalam penampilan fisik, atau pertanda lain yang dapat diamati langsung, belum tentu sesuai dengan keadaan hal tersebut, yang masih belum nampaknya. Bisa jadi amat berbeda kontras.
Selebihnya, betapa Tuhan telah menunjukan sesuatu yang terlihat putih, misalnya, tidak selamanya putih pula, untuk apa yang ada di dalamnya. Atau komponen utama tanaman, yang tidak tampak langsung. Kasus ubi, dalam hal ini. Lha, menjadi isyarat kita harus hati-hati dalam memberi penilaian pada sesuatu. Sangat wow.
Pembaca, mungkin Anda menemukan atau mengalami hal yang lain, yang berbeda? Silahkan berbagi.***
Artikel ini pernah tayang di ucweb.com 2018/04/23
Sungguh hebat Kuasa Allah...
BalasHapuskok ternyata ada ya
BalasHapus