Rabu, 14 Juli 2021

Foto Kenangan Siswa TK Kazzaria 2021

Foto kenangan anak-anak, kebersamaan dan pertemuan dengan orangtua siswa TK. Kazzaria Tahun ajaran 2020-2021.

























Jumat, 09 Oktober 2020

Orang Tua Gak Sempat, Pengasuhan Anak Dapat Memanfaatkan Privat

 


AMMA - Pengasuhan anak, bagi para orang tua yang tidak memiliki pengasuh anak khusus (baby sitter) di rumah, terutama tatkala orang tua tidak berada di rumah, seperti sedang di tempat kerja, terkadang menjadi kesulitan tersendiri.
Ada sejumlah cara untuk penanganan hal seperti ini, salah satunya adalah dengan teknis, mengisi seluruh waktu kosong anak, dengan jadwal belajar privat atau les. Walau terkesan kejam, tetapi inilah pilihan yang dapat dilakukan.
Jadwal privat tersebut, tentu saja terkait dengan mekanisme penyelenggara atau guru privat sendiri. Tetapi diharapkan dapat mengganti peran orang tua, selama belum kembali, atau belum dapat memantau langsung dalam pengasuhan kita selaku orang tua.
Teknis ini dapat dilakukan apabila memenuhi unsur bahwa anak kita sedang sekolah di lembaga Prasekolah, 4-6 tahun umpama, selambatnya usia SD, anak juga merasa nyaman dengan program privat tersebut, serta guru privat memiliki keluangan waktu yang sama. Barulah ada titik temu.
Persoalan kualifikasi guru yang dipilih untuk privat sendiri, memang menjadi masalah tersendiri. Sebagai orang tua kita tentu memiliki harapan guru berkualifikasi, tersertifikasi, serta memenuhi syarat selaku orang dewasa, yang memerankan fungsi sebagai orang tua di antaranya.
Tetapi hal ini akan kembali pada kesepakatan, kesempatan, kemauan, minat, kemampuan orang tua dan peluang waktu yang tersedia pada guru tersebut. Setelah prosedur perjanjian dipenuhi kedua belah pihak.
Persoalan pengasuhan anak kita yang menekankan pada terjaga keseluruhan waktu, sekaligus memberi pembinaan anak kita secara tidak langsung, ada baiknya memilih kerjasama privat dengan guru anak kita langsung, pada berbagai lembaga tersebut. Tetapi bila kesulitan dapat memanfaatkan jasa lembaga penyelenggara les privat.
Privat dengan gurunya langsung, akan memudahkan proses privat terhadap anak kita. Misalnya dapat diisi dengan review pelajaran sekolah atau persiapan pembelajaran yang akan dilakukan. Dimana tahap ini seharusnya efektif berjalan pembinaan di rumah, oleh orang tua.
Keuntungan lain, akan terjaga kedekatan anak dengan gurunya. Pada sisi lain, kita dapat memberi perhatian material atau lain sebagainya kepada guru sebagai tanda terima kasih juga tidak tanggung dan rikuh.
Hal lain yang bersifat khusus, orang tua dapat menyampaikan informasi bahwa pengisian privat anak, sekaligus untuk menjaga anak pada rentang waktu yang belum terpantau langsung oleh orang tuanya. Ini penting, untuk kesepahaman.***
Artikel ini pernah tayang di ucweb.com 2018/07/17

Sungguh Mengagumkan! Belajar dari Ubi yang Unik

 


Umumnya kita melihat, antara pohon, daun, bunga, buah atau manfaat utama tanaman, apapun, selaras dan sesuai mengikuti karakter umum pohon tersebut.

Sebagai contoh, untuk jenis ubi, misalnya ubi jalar. Antara ubinya walau tidak terlihat, karena dalam tanah, dengan pohon, daun dan bunga relevan. Ubi yang kekuning-kuningan, daun, tangkai, pohon, ubinya pun berwarna sama. Begitu juga yang berwarna lain. Jadi selaras, senada.

Tetapi, apabila kita mencoba mengamati tanaman ubi jenis ketela pohon, yang sudah terbukti tanaman Ganyong dan Singkong, ternyata amat berbeda. Ia tidak mengikuti hukum keselarasan. Seolah melawan hukum sejarah.

Ketidaksesuaian ini, menurut saya sesuatu yang spesial, unik, aneh dan ironis. Ubian tersebut, ternyata hidup secara ironi. Ironi, keanehan dari ketidak-konsistenan antara yang nampak, dan yang terpendam. Terutama pada warna kulit dalam ubinya dengan karakter umum tanaman tersebut. Ganyong, begitu juga Singkong karakter merah, warna ubinya putih. Sebaliknya, yang berkarakter putih (kehijau-hijauan), ubinya merah. Inilah salah satu keanehannya.

Saya menduga, untuk jenis ubian lainnya, yang memiliki karakter tersebut berjenis ubi kayu, ketela pohon, sepertinya akan mengalami hal yang sama. Ia hidup secara ironi. Ironi ini merupakan rahasia Tuhan, sebagai Sang Pencipta.

Anehnya lagi, tumbuhan yang pohonnya tegak yang berkarakter seperti ini, kalau dalam kasus tanaman lain, justru termasuk pohon konsisten, tidak berlaku, atau penyimpangan untuk ubi ini. Sebab kalau dibandingkan, untuk ubian berkarakter tanaman rambatan, tidak berlaku. Rupanya, tegak pohon, tidak menggambarkan karakter ubinya, yang tersembunyi di dalam tanah, yang sama tegak konsisten.

Begitulah pelajaran dalam kehidupan. Bahwa apa yang nampak dalam penampilan fisik, atau pertanda lain yang dapat diamati langsung, belum tentu sesuai dengan keadaan hal tersebut, yang masih belum nampaknya. Bisa jadi amat berbeda kontras.

Selebihnya, betapa Tuhan telah menunjukan sesuatu yang terlihat putih, misalnya, tidak selamanya putih pula, untuk apa yang ada di dalamnya. Atau komponen utama tanaman, yang tidak tampak langsung. Kasus ubi, dalam hal ini. Lha, menjadi isyarat kita harus hati-hati dalam memberi penilaian pada sesuatu. Sangat wow.

Pembaca, mungkin Anda menemukan atau mengalami hal yang lain, yang berbeda? Silahkan berbagi.***

Artikel ini pernah tayang di ucweb.com 2018/04/23

Minggu, 15 September 2019

TK Kazzaria Kampung Bedeng Desa Pasiripis Bantu Warga Lombok

Warga TK Kazzaria turut serta membantu penggalangan dana untuk korban gempa Lombok, NTB, kerjasama dengan komunitas Duduluran Pajampangan, yang dilakukan selama tiga hari, 24-26 Agustus 2018, terkumpul sekitar Rp 5 juta. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh anggota komunitas Duduluran kepada korban Lombok.
Anggota komunitas Duduluran Pajampangan Yayu Dewi (37 tahun) menjelaskan bantuan sebesar Rp 5 juta dan Rp 1 juta dari teman-teman di TK Kazzaria Kampung Bedeng Desa Pasiripis ini diserahkan kepada korban gempa dalam bentuk kebutuhan sekolah, dari buku, alat tulis dan Alquran.
Menurut dia, bantuan disebar dibeberapa titik dan disesuikan dengan kebutuhan.
"Sasaran yang sudah dicapai sebanyak enam titik, lima di Lombok Barat, dan satu di Lombok Utara," jelas Yayuk epada sukabumiupdate.com dihubungi terpisah, Sabtu (1/9/2018).
Yayu berangkat ke Lombok bergabung dengan Yetty Nteseo Sahabat (YNS) Bandung, sebuah lembaga edukasi untuk Indonesia.
"Kami dari Bandung berangkat hari Kamis (30 /8/2018), selain memberikan bantuan berupa kebutuhan makanan, pakaian juga pemulihan psikologi mereka dari trauma, posko kami bersama relawan setempat di Griya Permata kota, Selagas, Mataram, Lombok Barat," jelasnya.
Anggota Relawan YNS Bandung Mansur Asy'arie (46 tahun) mengungkapkan, pihaknya bergabung dan berkoordinasi dengan komunitas relawan yang sudah dulu terjun ke Lombok. Rencananya mereka berada di Lombok selama 10 hari.
Relawan akan fokus pada pemulihan trauma.
"Jadi yang diperkuat adalah pemulihan mental, sasaran umum baik anak pra sekolah, anak sekolah dan dewasa, tentu disesuaikan dengan potensi dan kemampuan di YNS tersebut," jelasnya.
Hingga kini para pengungsi masih membutuhkan terpal untuk tenda.
"Sekitar 32 ribu KK yang rumahnya hancur, tiap satu KK membutuhkan dua lembar terpal ukuran 4 x 6 meter, jadi masih kekurangan terpal," pungkasnya.
sumber: sukabumiupdate.com

Sabtu, 14 September 2019

Pengelolaan Pendidikan Dalam Buku Kenangan

Maksud hati bercerita banyak. Apa daya hanya tertuang pada buku kenangan. Berikut ini.
















Gambar katanya dapat bercerita lebih banyak.(adm)

Rabu, 11 September 2019

Menerbitkan Buku Itu Mudah

Menerbitkan buku sebenarnya mudah. Tinggal kemauan dan kerjasama saja. Kalau kita sudah mengetahui wawasan tentang kepenerbitan ya tinggal aksi saja, brow....
Namun, apabila Anda ingin simpel, dapat menghubungi orang-orang yang profesional di bidangnya.
Kabar gembiranya, di sekitar Sukabumi Selatan ada penerbit lho. Yayasan AMMA, namanya. Silahkan dicari di google.
Penerbit ini membuka kran kerjasama dengan siapapun selama saling menguntungkan dan atas dasar saling membantu.
Ini beberapa contoh buku terbitannya.
Itu contoh buku ilmiah.
Buku lain yang lebih ringan ini.
Ayo, apalagi? Siapkan dari sekarang untuk bekerjasama. Siapapun sekali lagi dapat menerbitkan buku dengan mengikuti kaidah dan standarisasi yang diakui. (adm) 

Senin, 18 Januari 2016


Kegiatan Supercamp-2015

Kegiatan ini untuk pertama kali dilaksankan hanya diikuti oleh keluarga besar TK. Kazzaria dan Kober Azzaria. Kedua lembaga pendirikan Pra Sekolah ini mencoba membuat terobosan dengan pola pendidikan outdoor. Harapannya dikemudian hari dapat dilaksanakans ecara bertahap dengan skala yang lebih besar. Amin.